Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Tim Edukasi Alumni UI (TEA UI) untuk mempersiapkan para santri masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2023.
Ada tiga jalur masuk PTN yang harus ditempuh oleh santri Al-Tsaqafah, yaitu
1. Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 pengganti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
2. Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023 pengganti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
3. Seleksi jalur mandiri PTN
Sejak 14 hingga 28 Februari 2023 proses Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah berlangsung dan sebanyak 137 PTN dapat dipilih oleh calon mahasiswa baru.
Kabar baiknya, pada 28 Maret 2023, sebanyak tujuh santri Al-Tsaqafah dinyatakan lolos seleksi SNBP tahun ini. Untuk menindaklanjuti tahap ini, para santri yang terpilih akan melakukan daftar ulang sesuai prosedur PTN yang dituju.
Perjuangan para santri yang ingin masuk PTN tidak berhenti sampai di sini. Sebanyak 20 santri Al-Tsaqafah mendapatkan beasiswa dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam bentuk pendampingan belajar masuk PTN.
Pendampingan tersebut dibantu oleh TIM Edukasi Alumni UI (TEA UI) yang berlangsung sejak 24 Februari lalu hingga Juni mendatang dan diikuti oleh seluruh santri kelas 12. Sejauh ini, di samping bimbingan khusus, sudah dilakukan dua kali tryout untuk mengukur kemampuan santri agar bisa masuk perguruan tinggi negeri. Santri juga berkesempatan untuk konsultasi terkait jurusan dan PTN yang diinginkan agar kemampuan santri bisa diarahkan dengan maksimal.
Daftar Santri Al-Tsaqafah yang lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023.
1. Khoridatul Anisah (Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya)
2. Aura Diva (Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta)
3. Faiz Ahmad S (Teknik Industri UPN Veteran Jakarta)
4. Muhammad Iqbal (Hubungan Internasional UPN Veteran Jakarta)
5. Muhammad Rais (Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta)
6. Muhammad Rizqia Akbar (Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta)
7. Rif’at Basya Ahmad (Sosiologi UIN Jakarta)