TEA UI – Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Pendidikan Indonesia (MWA UPI) Dr. (HC) KH As’ad Said Ali menyampaikan apresiasinya kepada sejumlah alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Universitas Indonesia (PMII UI) yang telah mendirikan Tim Edukasi Alumni UI (TEA UI). Inisiatif ini kini telah berkembang pesat dengan mendirikan 13 cabang bimbingan belajar di seluruh Indonesia.
“Sudah banyak santri dan siswa yang diluluskan masuk perguruan tinggi negeri (PTN) oleh TEA UI. Semoga TEA UI tetap istiqomah dalam mencerdaskan anak-anak muda, terutama dari kalangan kurang mampu,” tutur Kyai As’ad dalam acara Tasyakuran & Launching 13 Cabang TEA UI se-Indonesia yang berlangsung di Citra Indah City, Jonggol, pada Sabtu, 13 Juli 2024.
Menurut Kyai As’ad, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenyam pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. “Saya berharap TEA UI mampu memperluas pengabdiannya di masa mendatang agar semakin banyak anak muda yang bisa kuliah, khususnya di PTN,” harapnya. Selain itu, Kyai As’ad yang pernah menjadi Wakil Ketua Umum PBNU ini menekankan pentingnya pendidikan tinggi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dukungan terhadap TEA UI juga datang dari Direksi Rukun Raharja, Sumantri Suwarno. Ia menyampaikan komitmennya untuk membantu lebih banyak anak kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Melalui CSR Rukun Raharja, kami sudah mendukung dan bermitra dengan TEA UI untuk mempersiapkan ratusan siswa di delapan kota se-Indonesia melalui program Karantina PINTAR RAHARJA agar mereka lulus masuk PTN,” papar Sumantri.
“Kalau kita ingin meningkatkan martabat masyarakat kurang mampu, maka kita harus memberikan mereka akses untuk bersekolah,” tambah Sumantri, yang saat ini juga dipercaya sebagai Wakil Bendahara PBNU.
Acara launching ini juga dihadiri oleh Dekan FEB Universitas NU Indonesia (Unusia), Taufik Hidayadi, sejumlah ibu-ibu Muslimat Jonggol, para manager, staf, dan tutor TEA UI, serta sejumlah alumni PMII UI.
Founder TEA UI, Alfanny, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kyai As’ad dan Sumantri atas dukungan yang diberikan. “Insya Allah kami akan tetap istiqomah dan dapat berkontribusi bagi dunia pendidikan Indonesia, khususnya bagi kalangan santri yang selama ini belum banyak kuliah di PTN,” tutur Alfanny, yang pernah menjadi Ketua Cabang GP Ansor Jakarta Barat.
Alfanny juga menambahkan bahwa pendirian TEA UI tidak membutuhkan modal yang besar. “Modal kami adalah modal sosial. Pada tahun 2019, kami dipercaya oleh Pesantren Asshidiqiyah Jakarta untuk menyelenggarakan bimbingan belajar masuk PTN di pesantren tersebut,” lanjut Alfanny, yang juga mendirikan dan menjadi Ketua pertama Forum Alumni PMII UI.
Inisiatif TEA UI ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi dan komitmen sosial dari para alumni bisa menciptakan perubahan signifikan dalam akses pendidikan di Indonesia. Dengan semangat yang sama, diharapkan TEA UI terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi lebih banyak anak muda di seluruh negeri.